Jumat, 17 Agustus 2012

Masjid itu..

mumpung belom abis suasana ramadhannya.. gua mau posting tentang bagian-bagian mesjid.. agak gak umum sih menurut gua.. jadi semoga bermanfaat..


Mihrab  : Ruang yang berfungsi sebagai tempat imam memimpin sholat berjamaah, mihrab biasanya berada di bagian depan ruang masjid yang berfungsi sebagai penunjuk arah kiblat.
Mimbar  : Tempat khotib berkhotbah memberikan ceramah, biasanya terletak di sebelah kanan mihrab dan menghadap ke para jamaah.
Liwan    : Tempat para jemaah melakukan sholat dan mendengarkan khotbah, disebut juga charan.

Masjid Hidayatullah – Jakarta Selatan. Sumber: foto pribadi

Sahn       : Ruang terbuka yang berada di halaman masjid, biasanya terdapat tempat mengambil air wudhu, disebut juga sahn al zjama.
Fawwarah  : Pancuran air atau kolam air bersih untuk mengambil air wudhu yang berada di tengah halaman masjid.
Menara      : Disebut juga manarah atau minaret dan dalam bahasa Arab disebut ma’dzan, bangunan tinggi dan ramping sebagai tempat untuk menyerukan adzan, tanda waktu sholat tiba yang dilakukan oleh muadzin.

Menara Masjid Istiqlal – Jakarta Pusat. Sumber: foto pribadi

Qubhat      : Biasa disebut kubah, yaitu bagian atas masjid yang pada umumnya berbentuk setengah lingkaran yang pada bagian puncak kubah biasanya terdapat lambang bulan sabit yang ditopang dengan tiang.

Kubah masjid Istiqlal – Jakarta Pusat. Sumber: foto pribadi

Kubah masjid Hidayatullah – Jakarta Selatan. Sumber: foto pribadi

Pintu masuk   : Merupakan pintu untuk keluar masuk jemaah ke masjid untuk melaksanakan sholat. Pada umumnya pintu masuk masjid berbentuk lengkung tapak kuda yang disebut arcade.
Teras            : Berfungsi sebagai tempat berteduh (sebagai serambi) untuk berteduh dan menunggu waktu sholat tiba.
Dikkeh            : Tempat imam (Bilal) untuk mengulang ucapan-ucapan imam dalam saat-saat tertentu dan membuka acara sholat dengan membaca ayat-ayat Al-Qur’an, yaitu syrat Al-Jumu’ah.

Minggu, 05 Agustus 2012

mobil listrik

gapapa kan ya upload disini..
ini diaaa salah satu mobil listrik yang hari ini 5 agustus 2012 baru jadi..


Bukan Kebangkitan Kembali, Tetapi ini Menuju Puncak

Selama lebih dari sepekan yang lalu, gua dengan sangat freak nya memutar terus menerus semua lagu dari band Peterpan. Awalnya gara-gara moment bebasnya Ariel sang vokalis dari penjara gara-gara sebuah kasus penting-gak penting itu. Sebenrnya sih gua biasa aja, siaran infotainment yang menayangkan kebebasan Ariel pun gak pernah sama sekali gua liat, tapi gak tau kenapa pas gua denger lagu Peterpan, pas suka, pas enakeun, pas lah pokoknya.

Gak berhenti sampai di situ aja, gua mulai download lagu-lagu Peterpan yang gua belum punya, lalu saat weekend tiba, gua dengan leluasanya browsing-browsing video clip Peterpan, terutama video clip yang konsernya. Selanjutnya gua mendownload semua album Peterpan yang gua belum punya, sehari sealbum, dan setiap gua dapet "tangkapan" album Peterpan baru langsung gua bawa ke kantor untuk gua dengerin menemani gua kerja. Itu dari pagi jam 8 sampe nanti menjelang pulang jam 4 sore full Peterpan.. capek capek dah tuh Ariel nyanyi.

Anehnya gua gak bosen-bosen muterin lagu-lagu Peterpan. Gua sendiri suka Peterpen baru aja, pas single Menghapus Jejakmu dirilis, pas Ariel ganti model rambutnya, pas Ariel jadi terlihat ganteng. Bisa dibilang gua suka Peterpan karena Arielnya, abis itu gua dengerin lagunya dan lagunya itu gak susah dicerna, walau kata-kata dari lagu-lagu tersebut maknanya sulit dimengerti, cuma Ariel dan Tuhan keknya yang tahu.

Gua agak-agak gak peduli dengan kasus yang menimpa si Ariel sang vokalis itu, tentang video 'yang iya-iya'-nya bersama sejumlah artis perempuan itu pun gua agak-agak gak peduli, gua tetap masih suka Peterpan pada saat itu. Cuma sayang aja, kenapa kejadian kaya gitu bisa terjadi.. coba si Ariel itu gak sebegitunya, pasti sekarang Peterpan lebih dan lebih lagi.. tapi gak tau juga yaa.. mungkin udah jalannya.

Oiya, betewe benewe.. Peterpan itu sudah berganti nama jadi Noah. Rada kagok deh nyebut namanya, tapi biarlah.. gua mengkonsumsi lagu-lagunya ini. Album dan single barunya pun udah gua miliki walau masih mengandalkan download gratis dari internet. Gua pingin ah nanti kalo album Noah ini udah keluar, gua mau beli yang aslinya. Eh.. beli gak ya.. secara cd player boom box gua udah gak berfungsi lagi.. masa iya beli kasetnya?? Tahun berapa ini woyyyy????

Sabtu, 04 Agustus 2012

Analisis Karya Sastra Cerpen "Sphinx"


Sphinx bercerita tentang kisah seorang Sutarto yang dianggap seperti Sphinx oleh teman-teman sekelasnya. Teman-teman sekelasnya menyebut Sutarto Sphinx karena mereka menilai wajah Sutarto datar, kosong pandangan matanya, tak berekspresi seperti layaknya Sphinx yang ada di Mesir. Namun pada awal cerpen terdapat kalimat yang janggal, tersebut di dalam cerpen patung Sphinx digambarkan berkepala singa dan berbadan manusia. Jelas adanya kepala patung Sphinx berkepala manusia dan berbadan singa, sehingga Sutarto dijuluki Sphinx karena Sutarto berkepala manusia yang mempunyai wajah datar-datar saja tidak berekspresi.

Sebenarnya Sutarto menjadi sedemikian rupa sehingga menjadi seperti Sphinx disebabkan oleh temen-temannya sendiri yang selalu saja memanggilnya Sphinx, walau sebenarnya Sutarto tidak se-Sphinx itu. Seperti dalam cerita Sutarto yang mendapat peran prajurit yang mati, Sutarto menjalankannya dengan baik, dia dapat berperan sesuai dengan keinginannya. Memang Sutarto tidak banyak basi-basi dan sedikit sekali berbicara, namun bila ditangkap dari cerita Sutarto berperan sebagai prajurit, wajah Sutarto sangat meyakinkan sehingga semua penonton pun bertepuk tangan.

Diawali dengan seting cerita dari pelajara sejarah yang disampaikan oleh guru sejarah yang begitu menarik, teman-teman Sutarto jadi menyama-nyamakan Sutarto dengan patung Sphinx yang terbuat dari batu. Dari situ tergambar sifat teman sekelas Sutarto yang suka membicarakan orang dan berbicara seenaknya tanpa memikirkan perasaan orang yang sedang dibicarakannya. Sutarto pun menjadi semakin “Sphinx” karena ulah teman-teman sekelasnya itu karena pergaulan di sekolah mempengaruhi tabiat Sutarto yang menjadi persona.

Diceritakan nilai Sutarto selalu saja sama yaitu 6, wajar saja bila ekspresi Sutarto datar saja karena nilai 6 bukanlah nilai yang istimewa tetapi juga tidak terlalu buruk. Bila dilihat cerita dari masa yang akan datang bahwa Sutarto menjadi seorang yang sangat sukses, nilai di sekolah bukanlah jaminan sukses seseorang. Kesuksesan seseorang diraih dari usaha-usaha yang dilakukan untuk mencapai tahap yang kita maksud.

Dari cerita masa depan Sutarto, terlihat Sutarto menjadi orang yang to the point, terlihat saat Sutarto menghadapi wartawan-wartawan dengan sinar blitz dari kamera, jawaban-jawaban Sutarto selalu singkat, padat, dan jelas walau sifat “Sphinx” itu masih saja melekat. Dari cerita Sutarto yang diberondong banyak pertanyaan itu, terlihat Sutarto berani mengambil resiko dan dapat membuat keputusan dalam situasi terdesak, namun sifatnya menjadi sombong karena dia menganggap orang lain tidak lebih hebat dari dirinya. Dia hanya bergaul dengan orang yang akan bermanfaat bagi dirinya saja, dalam cerpen diceritakan Sutarto mempunyai janji dengan Dubes Amerika.

Tokoh Umar, teman sekelas Sutarto, terlihat pemikirannya sangat dangkal, suka menggampangkan urusan, banyak omong, iri, dan tentunya penjilat. Tingkat ekonomi Umar pun terlaihat biasa saja, hal itu menyebabkan Umar menjadi silau terhadap Sutarto. Umar mampu berbuat apapun demi mencapai tujuannya, seperti mengandalkan kesuksesan Sutarto.

Istri Umar paham betul bagaimana perilaku suaminya yang salah, tetapi sang istri diam saja dan tidak berusaha untuk mencegah agar suaminya tidak bertindak buruk, seperti menjilat temannya sendiri. Ia membiarkan Umar datang ke kantor Sutaro dengan maksud lain dibalik maksudnya yang ingin bersilaturahmi.

Mengenai akhir cerpen yang mengatakan bahwa Sphinx bunuh diri karena pertanyaannya dapat dijawab oleh Oedipus, Sutartopun demikian, Sutarto terkesan tidak pernah ingkar janji dan selalu tepat dalam bertindak seakan sudah tahu akan kemana niat dan maksud Umar yang tiba-tiba datang ke kantornya dengan maksud yang tersembunyi. Dan pandangan Umar yang tiba-tiba setelah keluar dari kantor Sutarto melihat semua orang menjadi seperti Sphinx semua menggambarkan bahwa betapa Umar itu sangatlah berlebihan, karena melihat orang-orang disekitarnya menjadi “Sphinx” semua adalah hal yang tidak mungkin. Dan disisi lain tersirat bahwa Umar orang yang culas, cek yang ia terima dari Sutarto sebesar lima juta rupiah tidak jelas ingin digunakan untuk apa, karena sebelumnya tidak diceritakan adanya rencana diadakan reuni sekolah mereka, dapat disimpulkan bahwa ini semua rekaan Umar yang menginginkan kemudahan dari Sutarto.

Kesimpulan yang dapat diambil dari cerpen ini adalah kepribadian dapat terbentuk dari lingkungan dan kebiasaan sehari-hari. Bila keseharian seseorang itu baik, maka akan terciptalah sebuah kepribadian yang baik pula. Pegawai negeri, dalam hal ini Umar yang menyebut dirinya Korpri, mempunyai sifat penjilat dan terkesan memanfaatkan orang lain, terlihat jelas saat Umar tiba-tiba melihat Sutarto di televisi dan sudah menjadi orang sukses dan otak culasnya pun muncul seketika. Menurutnya penampilan adalah jaminan seseorang akan dihormati atau tidak, semakin bagus penampilan seseorang maka akan semakin dihormati dan diseganilah orang tersebut.

Cerpen-cerpen karya Umar Kayam adalah cerpen-cerpen yang sederhana namun banyak teka-teki di dalamnya. Karena Umar Kayam sendiri banyak bergerak dibidang budaya, karya-karyanya pun srat akan sindirian dan kritikan sosial budaya. Namun, banyak cerpen di dalam kumpulan cerpen Parta Krama ini terkesan menggantung dan tidak tuntas, mungkin Umar Kayam ingin para pembaca menerka-nerka sendiri bagaimana akhir yang pas untuk cerpen-cerpennya.

Sekarang ini banyak orang yang tidak berpendidikan tinggi, namun kesuksesannya melebihi orang yang pendidikannya tinggi. Semua itu diraih dengan jerih payah dan usaha yang keras, tanpa bantuan orang lain pun kesuksesan akan terasa sangat sulit diraih. Hal ini bertolak belakang dengan cerpen Sphinx, yang menggambarkan Sutarto mampu meraih jabatan tinggi tanpa bantuan orang lain.

piaraan baru

ini piaraan baru saya.... taraaaa... kucing anggora betina warna putih, namanya Katy.. dipiara sekitar 6 bulan yang lalu.. palingan umurnya juga sekitaran segitu.. lucu deh pokoknya..


gak jadi naek waterway


masih sekitaran fasilitas kendaraan di jakarta... yang paling anyar namanya waterway, perahu gitu deh buat mondar-mandir dari daerah sekitar halimun mpe bendungan hilir. gw kira gara-gara udah diresmiin bakalan jadi fasilitas seperti busway yang bisa mempermudah perjalanan warga jakarta...., ternyata engga gitu...., ato mungkin belom kali yaaa.... jadi sekarang2 cuma buat hari sabtu-minggu doang, buat wisata air keluarga gitu deh. bayarnya sekali jalan 1500.an.

tapi berhubung antusiasme warga jakarta cukup besar buat naek waterway, jadinya gw gak kebagian naek waterway dech... sayang sekali..., gagal nikmatin kali yang bau dan aga2 banyak sampahnya di kanan kiri bantaran, biar gitu tuh kali udah yang lumayan bersih buat kota jakarta..

Dan, setelah sekian tahun terlewati.. kini waterway itu tinggal cerita tanpa gua pernah mencoba naik. Entah kenapa bisa hilang begitu saja. cita-cita mengembalikan Jakarta sebagai kota kanal itu gagal karena fasilitas yang pernah diusahakan untuk ada itu gak dirawat apalagi diperbaharui. Sungguh sayang memang, saat ini halte-halte waterway jadi sebuah tempat yang tidak terpakai, kotor, mubazir lah pokoknya.