Setiap kali jalan-jalan ke sebuah kota, selain mengunjungi tempat bersejarah atau pusat kotanya, tentu saja belum lengkap jika kita tidak mencicipi kuliner atau makanan yang khas dari kota tersebut. Contohnya bila kita jalan-jalan di kota Semarang, tepatnya di kota tua Semarang yang berlokasi di sekitar kawasan Taman Srigunting. Memasuki Jalan Letjend Suprapto, jalanan sudah berupa konblok, mata sudah disuguhi dengan banyak bangunan khas peninggalan zaman kolonial Belanda, dan tentunya banyak wisatawan lokal Semarang, maupun luar Semarang dan bahkan wisatawan asing yang berpose untuk sekedar update di sosial media atau untuk kenangan bahwa pernah berkunjung kesana.
Bangunan peninggalan zaman kolonial Belanda yang terkesan kokoh namun tetap memperlihatkan estetikanya tersebut sudah banyak yang alih fungsi seperti menjadi restoran, cafe, bank, atau bahkan gedung perkantoran disana dengan tetap mempertahankan bentuk asli gedung. Namun banyak juga bangunan yang teronggok tak terpakai.
Setelah lelah berjalan menyusuri Taman Srigunting, Gereja Blenduk, dan ada destinasi wisata kekinian seperti 3D Trick Art Museum, rasa lapar menghampiri, nah, ada satu lapak makanan di seberang Jembatan Mberok yang khas Semarang banget. Nama warungnya Nasi Goreng Babat Pak Karmin Mberok. Menu yang disajikan adalah nasi goreng dengan beberapa macam isian salah satunya ya isian babat. Lalu ada juga nasi babat gongso. Kita bisa pilih tingkat kepedasan sesuai selera, rasa-rasanya pesan pedas yang sampe pedas bangeeet. hehehe.. dan ada juga pilihan untuk pakai pete, biar tambah harum semerbak.
Untuk nasi goreng babat terdiri dari nasi goreng dengan lumayan banyak babat dan jeroan di dalamnya, lalu diberi telor dadar. Ada kondimen berupa acar agar menambah rasa segar. Porsinya banyak sekali, kalau cewe biasanya mungkin bisa untuk dua orang. Rasa nasi gorengnya dominan manis dan bisa pesan tingkat kepedasan sesuai selera. Harga per porsinya Rp.20ribu, sangat lumayan bila dilihat dari porsinya.
Selanjutnya kami pesan nasi babat gongso. Buat kami ini lebih spesial dari nasi gorengnya karena babatnya lebih berbumbu dan tentunya lebih banyak. Nasi babat gongso sendiri terdiri dari nasi putih, telor dadar, dan sepiring babat gongso. Gongso yang dalam bahasa Jawa berarti oseng, memang babat dan segala jeroan yang telah dipotong-potong tersebut dioseng dengan bawang merah, kecap, dan bumbu lainnya. Cukup sederhana, namun menghasilkan rasa yang cocok untuk kenyalnya babat. Harga per porsinya Rp.25ribu, porsinya pun banyak.
Jadi, buat yang mau wisata ke Semarang, jangan lupa ya kunjungi kawasan kota tua Semarang, karena selain bisa menambah wawasan tentang sejarah Indonesia, lidah kita pun bisa ikut belajar dengan mencicipi makanan khasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar